Pengertian Litosfer, Fungsi dan bahan penyusunnya

Pengertian Litosfer

Mediawana.com - Litosfer adalah lapisan kerak bumi terluar yang tersusun atas lempengan tektonik yang sangat sulit bergerak. Posisi litosfer berada di atas batuan terapung yang relatif mudah bergerak satu sama lain.

{getToc} $title={Daftar isi}

Litosfer terdiri atas batuan yang memiliki ketebalan rata-rata 1200 km. Apa yang dimaksud dengan litosfer?. Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling atas yang terdiri dari batuan, pada umumnya lapisan ini terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan SO2.  

SO2 (Sulfur Dioksida) merupakan gas polutan yang banyak dihasilkan
dari pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung unsur belerang seperti
minyak, gas, batubara, ataupun kokas. 

Oleh karena itulah lapisan litosfer disebut juga lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata hingga 30 km yang terdiri atas dua bagian,

Yaitu Litosfer atas yang merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian dan Litosfer bawah yang merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian.

Kata litosfer sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya adalah lithos yaitu batuan, dan sphera artinya lapisan.

Namun, litosfer tidak hanya terdiri dari elemen batuan keras saja. Ada elemen yang lainya seperti tanah liat, pasir, abu gunung api, batuan kerikil, dan yang lainnya.

Fungsi Litosfer

Lapisan litosfer punya sejumlah manfaat dan fungsi, seperti sebagai sumber energi diantaranya adalah minyak bumi, uranium, dan batubara. 

Serta sumber lainnya seperti kebutuhan industri yaitu besi dan aluminium. Dan sumber bahan pembuat perhiasan seperti mineral, intan, emas, serta perak. Dan sumber bahan baku pupuk seperti nitrogen dan fosfat.

Struktur Lapisan Litosfer

Struktur Lapisan Litosfer

Lalu selanjutnya adalah Struktur Lapisan Litosfer, benda yang keras bukan hanya bebatuan saja, namun ada juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan sebagainya. 

Pada kulit bumi memiliki ketebalan yang tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal daripada di bawah samudra. Bumi tersusun dari beberapa lapisan diantaranya adalah:

  • Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang terdiri dari lapisan nife (niccolum = nikel dan ferum = besi) jari jari barisfer ± 3.470 km.
  • Lapisan antara yaitu lapisan yang ada di atas nife tebal 1700 km. Pada lapisan ini sering kali disebut dengan asthenosfer mautle/mautel, yang merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3. Litosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan ketebalan 1200 km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.

Bagian Lapisan Litosfer juga terdiri dari dua bagian yaitu lapisan Sial (Sisilium Alumunium) dan lapisan Sima (Silisium Magnesium) :

  • Lapisan Sial (Silisium Aluminium) merupakan lapisan litosfer yang tersusun dari jenis logam silisium dan alumunium. Rumus kimia senyawa tersebut adalah SiO2 dan Al2O3. Di lapisan ini, terdapat batuan sedimen, granit andesit, jenis-jenis batuan metamorf, serta jenis batuan lain. Tebal lapisan sial memiliki rata-rata hingga 35 km, dan juga disebut dengan istilah kerak bumi. Adapun kerak bumi terbagi menjadi dua bagian. Pertama adalah Kerak Benua, yaitu bagian yang membentuk benua, dan merupakan benda padat yang terdiri atas batuan granit pada bagian atasnya, dan batuan beku basalt yang ada pada bagian bawahnya. Kedua yaitu Kerak Samudra, kerak ini menjadi bagian dasar samudra. Tersusun atas endapan di laut di bagian atas, lalu batuan vulkanik dan terdapat pada bagian paling bawah, seperti batuan beku gabro dan peridolit. 
  • Lapisan Sima (Silisium Magnesium) Lapisan Sima merupakan lapisan kulit bumi yang tersusun dari logam silisium dan magnesium dengan rumus kimia senyawa SiO2 dan MgO. Ketebalan lapisan Silisium Magnesium mencapai 65 km, dan memiliki struktur  bahan yang bersifat elastis. Berat jenis Lapisan ini lebih besar dari pada Lapisan Sial (Silisium Aluminium) karena jenis materi penyusunnya tersebut. Pada Lapisan Sima, terdapat elemen besi dan juga magnesium seperti mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Batuan pembentuk kulit Bumi selalu mengalami siklus, yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, batuan sedimen, batuan malihan, dan kembali lagi menjadi magma.


Jenis Batuan Penyusun Litosfer

Batuan yang tersusun pada lapisan litosfer dapat dikategorikan menjadi tiga jenis. Yaitu masing-masing berbeda materi penyusunnya dan berbeda juga dalam proses terbentuknya. Ketiga jenis tersebut adalah Batuan Beku atau dinamakan juga igneous rocks, Batuan Sedimen atau sedimentary rocks, serta Batuan Metamorf/Malihan dapat juga disebut dengan metamorphic rocks. 

Litosfer memiliki jenis batuan penyusun yang awalnya berasal dari magma yang terbentuk pada saat gunung berapi meletus. Setelah mencapai ke permukaan bumi, magma akan mendingin dan  membeku menjadi batuan beku.

Selama waktu riabuan tahun, batuan beku di permukaan bumi akan hancur dan terurai. Ada yang terbawa oleh angin yang nantinya menjadi endapan di suatu tempat. 

Dalam proses selanjutnya, perubahan temperatur dan tekanan yang dialami oleh dua jenis batuan yang sudah dijelaskan atas dalam jangka waktu yang lama, memicu pembentukan batuan malihan atau batuan metamorf.

Berikut ini penjelasan mengenai ketiga jenis bantuan penyusun lapisan litosfer tersebut diantaranya adalah.

Batuan Beku (Igneous Rock)

Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari magma yang membeku menjadi padat, sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku. Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku. batuan beku dibagi menjadi tiga macam yaitu:

  • Batuan Beku Dalam - Batuan beku dalam kerap terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan, ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diotit, dan gabbro.
  • Batuan Beku Gang/Korok - Batuan beku korok terjadi dari proses magma yang membeku di lorong antara dapur magma dengan permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan litosfer mengalami pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semuanya besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri-ciri dari batuan beku korok.
  • Batuan Beku Luar - Batuan beku luar terjadi pada proses magma yang keluar dari dapur magma dan membeku di permukaan bumi (seperti magma dari hasil letusan gunung berapi). Contoh dari batuan beku luar adalah basalt, diorit, andesit, obsidin, scoria, batuan apung (bumice).

Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)

Batuan Sedimen (sedimentary rocks) terbentuk dari proses pembatuan atau litifikasi pada proses pelapukan dan erosi yang kemudian terbawa oleh air atau angin, lalu mengendap. Batuan Sedimen terbagi menjadi 3 yaitu.

  • Batuan Sedimen Klastik 
  • Batuan Sedimen Kimiawi 
  • Batuan Sedimen Organik

Berdasar tenaga yang mengangkutnya Batuan Sedimen terdiri dari,

  • Batuan Sedimen Aeris atau Aeolis
  • Batuan Sedimen Glasial
  • Batuan Sedimen Aquatis
  • Batuan Sedimen Marine

Itulah penjelasan mengenai Pengertian Litosfer, Fungsi dan bahan penyusunnya 

Baca Juga : Ekologi - Pengertian, Ruang Lingkup, dan Manfaat Ekologi

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال