Mediawana.com - Apa yang
dimaksud dengan RFID?
Radio Frequency Identification atau yang biasa
disingkat
RFID
merupakan sebuah perangkat elektronik kecil yang terdiri dari chip dan
antena.
Pengertian RFID
Bagian chip mampu menyimpan 2.000 byte data. Label atau RFID Tag disebut transponder yang berfungsi sama dengan barcode.
RFID adalah sistem identifikasi tanpa kabel yang berfungsi untuk mengambil dan transfer data tanpa memerlukan sentuhan berupa barcode maupun kartu magnetik seperti kartu ATM.
RFID sekarang ini sudah memiliki banyak sekali gunakan di berbagai bidang bidang.
Pengertian RFID menurut para ahli
Menurut Erwin (2004) mengatakan RFID adalah sebuah teknologi yang menggunakan frekuensi radio untuk mengidentifikasi suatu barang atau manusia.
Menurut Maryono (2005), RFID adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut RFID atau transponder (tag) untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh.
Menurut Kustianto (2010) RFID atau
Radio Frequency Identification, adalah suatu metode yang mana bisa digunakan
untuk menyimpan atau menerima data secara jarak jauh dengan menggunakan
suatu piranti yang bernama RFID tag atau transponder.
Apa kegunaan RFID
Fungsi dan kegunaan RFID Selain identifikasi barang yang lebih cepat.
Chip pada tag RFID juga dapat berfungsi untuk menyimpan informasi jauh lebih banyak dibandingkan dengan teknologi label barcode.
Serta informasi tersebut juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan kinerja serta proses produksi dan aktifitas Anda.
Komponen RFID
Komponen RFID untuk perpustakaan terdiri dari beberapa komponen seperti
tag
RFID, station self check in dan out, staff station check-out,
self-return books drops dengan fitur otomatis check-in, sebuah tag station
dilengkapi juga dengan tag reader, satu set pintu pengaman.
RFID terdiri dari tiga komponen utama, yaitu tag, reader, dan basis data.
- Tag
- Reader
-
Basis Data
Tag RFID
Tag RFID terdiri dari tag chip dan tag antena.
Tag Chip
Difungsikan untuk menyimpan nomor seri yang unik dan termasuk memori untuk menyimpan informasi pengidentifikasian yang unik.
Tag Antena
Sedangkan Tag Antena berfungsi untuk mengirimkan informasi dari chip ke reader.
Jenis Tag RFID
Tag RFID memiliki 3 macam jenis yaitu tag aktif, tag pasif dan tag semi-pasif.
- Tag Aktif
- Tag Pasif
- Tag Semi-Pasif
Tag Aktif
Dalam sistem RFID aktif, tag memiliki kekuatan sumber daya sendiri atau mandiri dan terdapat baterai di dalam label.
Tag aktif menyiarkan sinyal untuk mengirim informasi yang tersimpan pada
microchip.
Sistem RFID aktif biasanya beroperasi pada frekuensi ultra tinggi
(ultrahigh frequency/UHF)
dan memiliki jangkauan yang cukup luas hingga
100 M. Ada dua jenis utama dari tag aktif yaitu transponder dan
beacons.
Transponder akan aktif ketika menerima sinyal radio dari reader dan kemudian daya menanggapi dengan mengirimkan sinyal kembali.
Transponder tidak aktif secara
langsung memancarkan gelombang radio
tanpa sinyal reader karena transponder menghemat baterai.
Sedangkan untuk beacon tidak seperti transponder karena tidak didukung oleh sinyal reader.
Beacon memancarkan sinyal pada interval pre-set dan tergantung pada
tingkat
penemuan akurasi yang diperlukan.
Beacon dapat diatur untuk memancarkan sinyal, setiap sinyal beacon ini
diterima oleh antena reader yang berada di area yang dipantau.
Tag Pasif
Dalam sistem RFID pasif, reader dan antena reader mengirim sinyal radio ke
tag.
Tag RFID kemudian menggunakan sinyal ini untuk mengirimkan daya kembali ke
reader.
Sistem RFID pasif dapat beroperasi di frekuensi rendah (low
frequency/LF), frekuensi tinggi
(high frequency/HF) atau frekuensi
ultra tinggi (ultrahigh frequency/UHF).
Sistem RFID pasif memiliki jangkauan kurang dari 10 M dan lebih dari 3 M.
Tag pasif tidak membutuhkan sumber daya dan hanya memerlukan tag chip dan
antena saja, sehingga lebih murah dan lebih kecil dari pada tag aktif.
Tag Semi-Pasif
Tag semi-pasif menggunakan sumber daya terpadu (baterai) untuk daya pada
chip.
Tag semi-pasif tidak memiliki pemancar sendiri dan memiliki jangkauan kurang dari 100 M.
Berikut perbandingan tag aktif dan tag pasif
Reader RFID
Berikutnya adalah Reader RFID yang dikenal sebagai interogator, yaitu perangkat yang menyediakan koneksi antara tag data dan sistem perangkat lunak yang membutuhkan informasi.
Reader RFID memiliki cara kerja seperti mengirimkan pulsa berupa radio
energi ke tag dan
mendengar respon dari tag tersebut.
Tag mendeteksi energi ini dan mengirimkan kembali respon yang mengandung nomor seri yang unik dari tag dan juga informasi lainnya yang terdapat pada tag.
Agar dapat berfungsi dengan baik, sistem RFID diperlukan sebuah reader
atau alat
scanning-device yang dapat membaca tag dengan benar serta
akurat dan mengkomunikasikan hasilnya kepada basis data.
Reader juga menggunakan antena yang terpasang untuk menangkap data dari tag.
Jadi ketika reader ini memancarkan gelombang radio, maka tag ini yang telah dirancang pada frekuensi tertentu akan memberikan respon kembali.
Kemudian melewati data ke komputer untuk diproses.
Reader RFID ada berbagai ukuran dan jenis, yaitu dapat berupa reader
bergerak seperti
peralatan genggam.
Basis Data RFID
Basis data merupakan suatu sistem informasi logistik pada posisi back-end
dan bekerja
melacak, serta menyimpan informasi tentang item yang
memiliki tag.
Informasi yang tersimpan dalam basis data dapat terdiri dari identifier item, deskripsi, pembuat, pergerakan, dan lokasinya.
Tipe informasi yang tersimpan di dalam basis data bervariasi, karena cara
kerjanya tergantung pada aplikasinya.
Frekuensi RFID
Frekuensi RFID mengacu pada ukuran gelombang radio yang digunakan untuk
melakukan
komunikasi antar komponen sistem RFID (Radio Frequency
Identification).
Mengutip dari berbagai sumber, sistem RFID ini menggunakan 4 frekuensi utama yaitu.
- Frekuensi Rendah (low frequency/LF),
- Frekuensi Tinggi (high frequency/HF),
- Frekuensi Ultra Tinggi (ultrahigh frequency/UHF)
-
Gelombang Mikro.
Band Low Frequency (Band LF)
Band LF mencakup frekuensi dari 30 kilohertz (KHz) hingga 300 KHz.
Biasanya
system LF RFID beroperasi berkisar antara 125 KHz hingga 134
KHz. Band ini
paling sesuai untuk penggunaan jarak pendek.
Band High Frequency (Band HF)
Band HF berkisar 3-30 megahertz (MHz), namun kebanyakan beroperasi pada
13,56
MHz. Frekuensi ini memungkinkan akurasi yang lebih baik dalam
jarak 3 kaki dan
karena itu dapat mereduksi risiko kesalahan pembacaan
tag.
Band Ultrahigh Frequency (Band UHF)
Band UHF mencakup rentang dari 300 MHz hingga 3 gigahertz (GHz). Pada
sistem
RFID biasanya digunakan berkisar 860-960 MHz. Tag ini lebih
sensitive terhadap
faktor-faktor lingkungan daripada tag-tag yang
beroperasi pada frekuensi lainnya.
Gelombang Mikro
Tag yang beroperasi pada frekuensi gelombang mikro, biasanya 2,45 dan
5,8
gigahertz (GHz), mengalami lebih banyak pantulan gelombang radio
dari objek-objek
di dekatnya yang dapat mengganggu kemampuan reader
untuk berkomunikasi dengan
tag. Tag RFID gelombang mikro biasanya
digunakan untuk manajemen rantai suplai.
CARA KERJA RFID
Sistem RFID - Radio Frequency Identification terdiri dari dua bagian yaitu tag dan reader.
Tag RFID
Tag RFID tertanam didalam dengan pemancar dan penerima. Komponen RFID
memiliki dua bagian yaitu/
- Microchip yang menyimpan dan memproses informasi,
- Antena yang menerima dan mengirimkan sinyal.
Tag tersebut berisi nomor seri yang unik untuk satu objek tertentu
Itulah Informasi mengenai Pengertian RFID dan Cara Kerjanya.